Kenangan abadi

Sial...
Tangis ini masih saja berderai

Pergi sana kau sedih
Enyah kau sunyi

Hancurkan tanpa ampun
setiap kenangan biar jadi puzzle abadi

Ough...perih
Tidak perlu datang lagi

Biar aku sendiri
Menghela nafas dari jiwa yang sempat mati suri

Apakah aku masih mencintai mu ???

walau putaran bumi berhenti
kau seorang yang tak terganti
kau seorang yang patut dinanti

walau matahari pun 'kan padam
hariku takkan pernah lagi kelam
karena kau bersinar siang dan malam

walau semua musim pergi dan datang
hingga langit tak lagi berbintang
wajahmu 'kan selalu membayang

dan hariku takkanlah sunyi
karena aku akan bernyanyi
dan takkan lagi sembunyi

dengan suara yang lantang
aku tidak akan lagi bimbang
namamulah yang akan mendendang

dengan nada-nada yang lembut
hanya namamu yang akan kusebut
sebab hatimu itu yang coba kurebut

dan bila kudapat, akan kujaga selalu
walau perih bagai teriris sembilu
hingga berpeluh darah jika perlu

walau sungai tak lagi mengalir
dan hujan pun turun tanpa air
cintaku ini takkan berakhir

???

jika waktu adalah bentang ruang dan jarak

maka musim kan jadi saksi

panjang perjalanan yang kutempuh tuk menggapaimu

Dan Lihatlah Apa Yang Terjadi

dan..

kalau kau masih mau

mari merangkak mendekat

ijinkan kuku2mu mengais

relakan air matamu tumpah

ungkapkan apa yang kau rasa

biarkan jari jemarimu bekerja

merobek kembali bungkus hatiku

lalu coba temukan tempat di mana

pernah kujahit salah satu bagian hatiku

yang dulu pernah kau lukai...

dan lihatlah apa yang terjadi

Selamat Malam or Pagi ??

dan seperti fajar yang mengantuk...

aku terlalu lelah memeluk malammu...

aku ingin sejenak menancapkan lukaku pada alam tidur...

meninggalkanmu yang mengadu makananmu jadi batu...

meninggalkanmu yang meradang karena selembar mimpimu terbakar jadi abu...

meninggalkanmu yang kesepian melukis cahaya di malam yang pekat..

dan aku pun masih sanggup untuk menghujatmu ketika kau mulai merancubahwa malaikat

kematianmu telah mendekat...

aku mau tidur. selamat malam. atau mungkin pagi

dan seperti fajar yang mengantuk...

aku terlalu lelah memeluk malammu...

aku ingin sejenak menancapkan lukaku pada alam tidur...

meninggalkanmu yang mengadu makananmu jadi batu...

meninggalkanmu yang meradang karena selembar mimpimu terbakar jadi abu...

meninggalkanmu yang kesepian melukis cahaya di malam yang pekat..

dan aku pun masih sanggup untuk menghujatmu ketika kau mulai merancubahwa malaikat

kematianmu telah mendekat...

aku mau tidur. selamat malam. atau mungkin pagi