Pages

Senin, 27 Februari 2012

Kamu..............

kuingin gapai dirimu,
kuangankan lembut belaimu,
dalam kalbu,
dalam nadi,
dalam hati dan jiwaku

walau ku tahu,
bahwa kau,
aku,
dan cinta yang mungkin ada itu,
hanya permata semu.

Namun salahkah,
Bila aku mengagumi cantikmu,
Seperti kukagumi
Keindahan ciptaan Illahi yang lain ?

Namun butakah aku,
Jika menyimpan rasa yang tak terlihat,
Dan tak terelakkan,
oleh mata kalbuku ?

Bodohkah aku untuk merindukanmu,
Karena mungkin bagimu,
Aku hanya sekilas bayang,
berputar dan menghilang,
seperti halnya angin lalu ?

Salahkah aku untuk mencintaimu,
Karena luhur pekerti,
Lembut dan manis pribadi,
Serta keindahan auramu ?

Kapan kau buatku ?
Kapan kau jadi milikku ?
Setelah jutaan detik, ribuan menit, ratusan jam semu
yang bersama-sama berlalu,
laksana musim-musim dalam hatiku.

Ternyata kau masih disitu,
Kutemukan hari ini bersama langit nan biru,
Dalam benderang surya,
Dan kemilau bunga, rumput dan daun,
Namun tak juga kau jadi milikku.

Tak kunjung kau jadi miliku,
Karena aku bukan satu pemujamu,
kehadirannya selalu membuatku membatu,
Dalam sepi, sunyi dan asa-asa beku.

Aku Pernah................

pernahkah kau merindukan rasa sakit ?
yang menusuk-nusuk lambungmu sendiri
Yang membuatmu serasa hampir mati
semakin sakit terasa
semakin nikmat rasanya

pernahkan kau dambakan rasa nyeri ?
yang menikam setiap debar jantungmu
tapi tak pernah merasa terganggu
malah girang tertawa
dan membuka lebar tiap gores lukanya

menikmati rasa sakit itu sendiri
alangkah nikmatnya
tiada tara rasanya....
perih....
pilu...
sedih...
ngilu...

AKU PERNAH !

Hanya Aku........

Hanya aku yg tahu siapa aku.
Hanya aku yg boleh... Tak ada seorang pun lain yg boleh tahu.

Aku tahu rasaku untuk siapa
Aku tahu sayangku untuk siapa
Aku tahu cintaku untuk siapa
Tapi hanya aku... Hanya aku yang boleh tahu

Biarkanlah rasa itu hilang seutuhnya
Cinta dan sayang melebur dalam duka
Tapi hanya aku.. Hanya aku yang boleh tahu

Hanya aku...
Hanya aku yang boleh tahu
Karena hanya aku yang mengerti
Hanya aku yang mengerti diriku

.................

dan kusayat nadiku...
..agar kau pergi dari hatiku

Keliru.............

mungkin memang salahku yang menaruh harapan padamu
mungkin memang salahku yang keliru menilai kebaikanmu
ya sudahlah..lupakan

iya, aku memang bukan apa-apa
tapi...
ya sudahlah..
sudahlah..
aku hanya tidak ingin menangisi apa-apa

kau daisana, tidak mengerti apa-apa
aku disni, bukan apa-apa
kau tetap dapat tertawa
aku juga
dan sepertinya kita tetap bisa sama-sama bahagia
walaupun di lain cerita

mencintaimu.............

Bersamamu,
aku ingin melukiskan kata2 cinta dalam dinding hati kita
sebab cinta telah menyeluruhi hidupku hidupmu
dan kata2 akan tinggal bersama kita
menjadi prasasti hidup
sebab : aku mencintaimu....

BODOH............

Ajari saya tuk berkarya
Menggores selembar kertas
Menghias warna putih menjadi warna-warni
Menuangkan arti di atas kerta polos putih
Ingin saya mengisinya dengan berbagai emosi
Tapi saya tak mengerti

Hilang..............

kau akan merindukanku
seperti demam yang mengutukmu
dari ujung rambut sampai kaki

kau akan menyebut namaku
dalam gigil hari-hari kosongmu

segala yang terbaik telah saling kita berikan
segala yang terbaik telah saling kita rasakan

jika tak ada lagi yang bisa kita perjuangkan
mengapa kau pantulkan aku di ruang hampa harapan?

karena aku mungkin memilih tak pulang ke jalan
yang sudah kita untai bermil-mil jauhnya

karena aku lelah menebak arah
dan tersesat dalam sedihnya pasrah

Tanda Tanya

Banyaknya tanya melayang melintas

Mau jadi apa aku?

Lalu, kuceritakan saja impian-impianku

Mereka hanya tertawa dan semakin terbahak-bahak

Mungkin mereka seperti mendengar cerita si kancil

Apakah aku salah?

Sungguh diriku ingin menjadi apa yg kuimpikan

JANGAN...................

Jangan tanyakan kapan aku jatuh cinta.

Ya, aku memang pernah mengalaminya,

berkali-kali seperti semua manusia normal di dunia.

Jangan tanyakan rasanya.

Kata mereka indah.

Yang sering kudapat malah gundah.

Jangan tanyakan akhirnya.

Maaf, ini bukan dongeng pengantar tidur belaka.

Selalu aku yang harus mengalah dan terluka.

Jangan tanyakan alasannya.

Yang kutahu, aku selalu berusaha,

meski tak pernah dianggap cukup bagi mereka.

Apakah aku baik-baik saja?

Tentu, kenapa tidak?

Toh, ini juga bukan akhir dunia.

Tetap saja, tolong jangan tanyakan hal yang sama.

Aku sudah muak luar biasa.

Memangnya itu harus jadi prioritas utama?

"Jadi, kapan kamu akan kembali jatuh cinta?"

Terserah Tuhan.

Yang pasti, aku tak sudi lagi-lagi harus terlalu banyak berkorban!

Minggu, 26 Februari 2012

Tidur Siang

siapa bilang aku tak boleh tidur di siang hari ?
bagiku langit biru terlalu menyilaukan untuk dinikmati.
lebih baik kututup saja mataku dan menyimpannya untuk bulan nanti malam.
ya. aku memang jauh dari terang kalau kau ingin tahu.
tempatku tinggal hanyalah sebatas bayang-bayang dikakimu.
merangkak terus di atas bumi seperti pesakitan kusta yang tak kunjung sembuh.

ya. begitulah aku di siang hari.
hanya seonggok bayang penuh koreng.
tapi lihat jika senja mulai surut dan gelap mulai datang.
tubuhku yang hanya sepetak itu akan membengkak dan akan meluap
membanjiri segenap ruang dalam planet aneh ini.
dan semua luka yang ada padaku akan berputar dan akan menari
menjadi sekawanan bintang berkerjaran pelan-pelan.

ya. aku memang jauh dari terang.
dan mataku,
mereka hanya untuk bulan nanti malam.
dan bukan untuk langit biru
yang selalu menyilaukan 'tuk dinikmati.
jadi siapa bilang aku tak boleh tidur di siang hari ?