Blogger Templates, Free Samples And CNA Certification.
This template is brought to you by AllBlogTools.com Blogger Templates
Sabtu, 28 Juni 2008
Merindukan mu
Berbisik memanggil nama mu
Bayang mu seakan menjelma
Nyata, walau jarak memisahkan
Disini, sendiri jauh dari mu
Kulewati, malam sepi menghujam
Tanpa mu, kurasakan mati
Tak seperti saat kau di sisi
Ku merindukan mu
Kupandang senja memerah
Menyimpan Luka tentang kau dan aku
Berharap semua kan berlalu
Hingga waktu ku temukan mu
Disini, sendiri jauh dari mu
Kulewati, malam sepi menghujam
Tanpa mu, kurasakan mati
Tak seperti saat kau di sisi
Ku merindukan mu
song by: Minoru....
Dalem bgt ya....paling gak nih lagu lagi pas bgt ma perasaan gw sekarang.....
Rabu, 25 Juni 2008
untuk yang tak ku ketahui isi hati nya
Waktu terasa cepat berlalu saat bersama mu
Meski hanya kesenyapan yang tak beku
Sebab ada senyum mu
Aku tak tahu kenapa
Hatiku damai bersama mu
Walau hanya kebisuan yang tak hampa
Karena binar mata mu
Aku tak tahu
Hari - hari ku kelabu
Apa karena kau tak disampingku ?
Dan aku tak tahu isi hati mu
Kuharap aku takkan pernah tahu
Sebab aku takut jika hatimu beku untuk ku
Kita toh belum lama bertemu
Toh aku bukan siapa - siapa bagi mu
Sesudah 100 tahun membentang (1908-2008)
Samudera waktu bersama kita pandang
Adalah sejarah yang membayang
Seratus tahun telah terbentang
Peristiwa demi peristiwa pergi dan datang menggelombang
Dalam skala besar dunia berperang dua kali
Dalam ukuran sedang dunia berperang berpuluh kali
Dalam ukuran kecil konflik berlangsung tak terhitung kali
Kolonialisme memuncak dan kolonialisme berguguran
Bangsa-bangsa tertindas merebut bendera kebebasan
Kita pancangkan Merah Putih itu dan dia berkibaran
Tampakkah olehmu di bawah sana
Rimba tiang dengan bendera dua warna berkibaran
Tampakkah olehmu sebentang poster
Sebuah negara baru saja merdeka
Tampakkah olehmu orang-orang menakik getah pohonnya
Menguliti dahannya, menumbuk akarnya,
Meremas ekstrak cairannya
Mengendapi simpul-simpul syaraf nasion
Membuat harmoni dalam komposisi
Merumuskan formula sebuah bangsa
Bertahun-tahun, berpuluh tahun lamanya
Berpuluh tahun kita mencari bentuk demokrasi
Yang tepat formatnya bagi kita serta serasi
Tetapi masih juga bablas di sana-sini
Berpuluh tahun hukum kita tegakkan agar kukuh berdiri
Tegak dengan lurus berakar ke dalam bumi
Tetapi betapa rumitnya meneguhkan ini
Selesai satu krisis muncul dua krisis lagi
Bencana sedang menimpa timbul bencana kedua
Betapa berat merawat dua ratus juta mulut yang menganga
Sembuh satu penyakit manusia meruyak penyakit hewan lagi
Mereda dua buah ekses timbul tiga ekses menanti
Sesudah gempa, tsunami, banjir air dan banjir lumpur menjadi-jadi
Beban hutang 1600 trilyun rupiahnya
Terbungkuk bahu kita dibuatnya.
Di negeri ini antara halal dan haram tak jelas batasnya lagi
Seperti membedakan warna benang putih dan benang hitam
Di hutan kelam Jam satu malam Kepemilikan tidak dihargai
Undang-undang, peraturan, prosedur diinjak dengan kaki
Tata-cara, etika, basa-basi apalagi Semua harta dan benda di antara bumi dan angkasa dihabisi
Hutan, tambang, bumi, minyak, air, pasir,
Bank, bisnis, birokrasi,
Dihabisi.
Teringat kita, sebuah bendungan besar terban satu dasawarsa yang silam
Suaranya gemuruh menderu-deru ke seluruh penjuru
Membawa perubahan politik kenegaraan, berbagai aspeknya
Tetapi bersama jebolnya bendungan itu, ikut terbawa pula
Hanyutnya nilai-nilai luhur luar biasa tinggi harganya
Nilai keimanan, kejujuran, rasa malu, kerja keras, tenggang rasa
Pengorbanan, tanggung-jawab, kebersamaan, optimisma
Keberanian merubah nasib, ketertiban, pengendalian diri,
Penghargaan pada nyawa manusia.
Perilaku kita sebagai bangsa mulai berubah
Sedikit-sedikit tersinggung, teracung kepalan dan marah-marah
Lalu merusak, membakar dan menumpahkan darah
Berteriak dengan kata-kata sumpah serapah
Hati meradang, suara serak, mata pun merah
Sungguh sirna citra bangsa yang ramah-tamah
Kebringasan menggantikan senyum yang habis sudah
Ucapan keji mengganti kosa kata yang lembut dan lemah
Dalam sebuah adegan luar biasa kebalauan
Sesudah usai sidang, tegaklah hakim, jaksa, panitera dan pesakitan
Kemudian ketika yang dirugikan minta keadilan
Orang akan dihadapkan pada bursa penawaran
Penawaran jual beli keputusan pengadilan
Melalui jaringan mafia, calo, perantara dan petugas orang dalam
Sehingga bisa diatur keras lunaknya palu yang diketukkan
Karena "h-a-k-i-m, hubungi aku kalau ingin menang" ) begitu diucapkan
Demikian dilisankan
Demikian dalam kenyataan
Demikian dipraktekkan
Demikian kuasanya, tak tersentuh, tandus akal sehat dan nurani
Tiada kontrol, eksklusif tanpa investigasi
Bebas dari pengawasan eksternal, semakin menjadi-jadi
Ratusan triliun bila dirupiahkan, bangsa selama ini rugi.
Saudaraku Masih adakah kiranya harapan bagi kita, manusia Indonesia?
Masih adakah?
Dengan lirih ada yang berkata
Mudah-mudahan, barangkali masih ada
Karena di bawah mendung yang berat menggantung
Ada tampak kecil seberkas cahaya
Karena ada bahagian tak tampak dari wajah bangsa
Tak disebut di koran, sosoknya tak tampak di media massa
Yang tetap bekerja keras melakukan tugasnya
Petani-petani di desa yang mensubsidi nasi orang kota
Buruh yang bergaji rendah tapi tetap saja bekerja
Guru-guru yang mengajarkan ilmu dengan setia
Birokrat yang bersih tak sudi diperciki noda
Penegak hukum yang masih rapi nuraninya
Bersahaja semua hidupnya, dalam warna sederhana
Negeri kita disayangi Tuhan adalah karena mereka
Karena doa dari rakyat yang melarat tak tampak wajahnya
Doa orang sakit yang terbaring di permukiman sederhana
Ditolak di rumah sakit karena tak kuat membayarnya
Doa 6 juta anak Indonesia yang ingin bersekolah juga
Doa 15 juta penganggur yang merindukan lapangan kerja
Merindukan pagi Indonesia bermandikan cahaya
Ketika orang-orang berkemas pergi bekerja
Ada yang bertani bercocok tanam
Ada yang berdagang memutar ekonomi
Ada yang mengajar menyampaikan ilmu
Ada yang merawat birokrasi menyelenggarakan pemerintahan
Ada yang kukuh menegakkan hukum dan keadilan.
Saudaraku, Masih adakah kiranya harapan bagi kita, manusia Indonesia?
Mudah-mudahan masih ada Ya, memang masih ada
Selepas seratus tahun bilangan masa
Mari kita berhenti menyalah-nyalahkan siapa
Dalam buku harian kita Mari kita coret kata putus-asa
Dalam kamus bahasa kita Karena kita akan bangkit bersama
Dengan kerja keras diiringi khusyuknya doa
Dari atas sampai ke bawah Kerja keras, kerja keras, kerja keras semua
Kemudian berdoa, berdoa, berdoa semua
Berpeluh dalam kerja, menangis dalam doa
Semoga Indonesia kita Tetap disayangiNya Selalu dilindungiNya.
-Taufiq Ismail-
Minggu, 22 Juni 2008
ENTAH LAH
Dan Otak Terbungkam Pijar
Naluri Berputar
Deru Nafas Memburu
Seketika Teringat Sebaris Nama
SIAL......
Kenapa Begitu Terlihat Pijar Cinta Dimata Saya
Desah Nafas Hembus Udara
Hiasi Mimpi Semu tapi Nyata
LHO.....Aneh, Saya Suka
Entah Kenapa
Saya Suka Yang Ada
Walau dia Masih Berupa awan Mendung
Jadi Biarkan Saya Nikmati Pijar Hati ini
Jangan Buat Mendung Dulu......Jangan
NB: Thanx to WEST
P E R A N G
Dimana darah mengalir seperti anggur
Perang adalah surga
Dimana Tank - tank menari seperti bidadari
Dan dentuman bom seperti desis orgasme
Perang adalah penyadaran
Dimana orang akan lebih memaknai kata damai
Perang adalah seleksi moral
Dimana orang yang haus kekuasaan tampak begitu jelas
Perang berarti maju
Walau seribu peluru seperti gerimis yang padat dan rapat
Karena, mundur berarti berkhianat
Perang adalah belati yang membelah dunia
Membuat hilang nya ucapan "kita"
karena yang ada hanyalah
Lawan - Teman, Musuh - Kawan, Kami - Kalian
Perang membuat mata menjadi melek
Ketika segala nya hancur
Maka, kesadaran akan muncul
Bahwa dunia memang bukan segalanya
Sabtu, 21 Juni 2008
Sabtu, 14 Juni 2008
Rasa ini datang lagi....
Maaf aku kembali merindu nya
Maaf Sosok nya kembali hadir
Dan tak mampu aku halau
Hati ku
Maaf kalau nanti nya kau kembali patah hingga berkeping - keping
Maaf kalau untuk merekatkan kau kembali butuh waktu yang lama
Hati ku
Maaf untuk kembali menyakiti mu
Maaf untuk kembali terluka lagi dan lagi
Kamis, 05 Juni 2008
Demokrasi di mata seorang.......
orang yang paling menyebalkan
terkadang (tapi lebih sering nya sih) gw ngerasa kalo gw tuh orang yang paling menyebalkan di seluruh dunia.....gw merasa apa2 yang gw lakuin selalu bikin orang susah and gak nyaman ada di deket gw.....
semua hal yang gw lakuin and menurut gw itu baik, tapi gw ngerasa apa yang gw lakuin itu malah bikin orang disekitar gw jadi repot......
gak tau lah....puyeng